Tia-Dhea-Ray

Tia-Dhea-Ray

Rabu, 20 Mei 2009

SEBAB ITULAH DUNIA MEMBENCI KITA.


Yohanes 15 : 26- 16:4a

Perikop ini berhubungan dengan perikop sebelumnya yang mengangkat hubungan antara orang-orang percaya dengan dunia. Dimana kasih kita harus sampai juga kepada orang-orang yang tidak percaya. Dunia karena kebenciannya telah menyalibkan Yesus, tetapi kita bukanlah dari dunia, melainkan Kristus yang telah memilih kita, sebab itulah dunia membenci kita. Tetapi orang percaya boleh merasa yakin bahwa kita adalah milik Kristus. Ini memberi kekuatan kepada kita agar kita siap menghadapi berbagai hal dalam dunia ini. Murid-muridNya diingatkan bahwa dunia membenci mereka, tetapi Yesus berjanji bahwa Ia akan mengaruniakan Penghibur agar mereka dikuatkan.

Ayat 26 Yesus memperingatkan murid-murid tentang perlawanan dunia tetapi Penghiburan akan datang menolong.

Ayat 27 Disini Yesus menjelaskan bagaimana Roh akan bersaksi dan tentang apa isi kesaksian itu. Roh akan bersaksi tentang apa yang telah dilihat murid-murid di dalam Kristus, dan tentang apa yang telah di dengar murid-murid dari Kristus.

Ayat 1 sebelum Tuhan menguraikan seluk beluk bentuk permusuhan dunia yang akan dinyatakan, ia berhenti sejenak untuk menerangkan kepada murid-muridNya mengapa Ia memberitahukan perkara-perkara ini. Yaitu supaya mereka jangan “kecewa dan menolak Dia” atau “tersandung”. Diperingatkan lebih dulu berarti diperlengkapi lebih dahulu. Kristus hendak menyiapkan umatNya lebid dahulu dengan memberitahukan kepada mereka secara terus terang apa yang akan menimpa mereka.

Ayat 2 dari daftar penderitaan yang akan dialami murid-muridNya, Tuhan memilih 2 contoh : penganiayaan dan siksaan terhadap murid-murid.
Dikucilkan berarti lebih dari di buang dari tempat ibadah umum. Itu berarti memutuskan orang itu dari hak-hak bangsanya dan menjadi orang yang benar-benar di buang dari pergaulan masyarakat.

Ayat 3 Tuhan Yesus menunjukkan sumber sebenarnya dari permusuhan dan kebncian dunia yang terus menerus di tujukan kepada murid-muridNya:karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Anak.

Ayat 4 Tuhan memberikan alasan kenapa ia mengatakan hal-hal ini terlebih dahulu yaitu supaya iman mereka di dalam Dia boleh dikuatkan bila peristiwa yang akan meneguhkan perkataanNya itu terjadi. Pengharapan akan hal itu akan memperdalam keyakinan mereka kepada Allah dan mendorong para murid untuk bergantung kepada kebenaran janji-janji Allah.

Selasa, 19 Mei 2009

TRI TUGAS GEREJA


VISI DAN PANGGILAN GEREJA

(Bahan pembinaan untuk GMIST "IKHTUS" Pos pelayanan Batam)

Tanggal 24 Mei 2009.


Gereja sebagaimana kita kenal apakah dalam situasi nasional atau di persekutuan Kristen setempat terkadang sulit untuk kita dapat melihat persamaannya dengan citra Kristus, tetapi kendatipun banyak kelemahan gereja dipersiapkan untuk menjadi agung dan indah dalam setiap kesaksian dan palayanannya. Itu berarti ada komitmen orang percaya untuk sungguh-sungguh kepada persekutuan dan ada kesediaan untuk ikut menanggung penderitaan demi Injil dan demi pertumbuhan gereja itu sendiri.
Visi itu akan menguatkan tekad kita untuk memberikan waktu dan milik kita, untuk mengarahkan daya dan doa, dan untuk berkarya sepanjang waktu yang Tuhan berikan. Untuk itu kita pun harus memahami ketika hendak mencapai visi itu gereja pun harus nampak dalam panggilannya. Ada 3 tugas panggilan gereja yang disebut dengan tri tugas gereja.

Untuk memahami tri tugas gereja kita mulai dengan pemahaman gereja.

Latar Belakang dan pengertian
Kata gereja berasal dari bahasa Portugis “Igreya” dan dalam bahasa Yunani “Ekklesia” yang berarti jemaat yang dipanggil keluar dari dunia dan menjadi milik Tuhan.
Pegertian gereja secara thelogis Alkitabiah ialah bahwa gereja (ekklesia) itu adalah tubuh Kristus (Ef 1:22-23) dimana Kristus adalah kepala.
Gereja bukanlah kelompok manusia yang berdiri atas inisiatif sendiri,tetapi Kristuslah yang dengan perantara Firman dan Roh mengumpulkan bagiNya jemaat itu. Gereja adalah persekutuan orang percaya yang di kumpulkan oleh Kristus. Hari Pentakosta ketika Roh Kudus di curahkan menjadi hari lahirnya gereja (Kis 2).

Tugas dan Panggilan gereja
Gereja yang hidup adalah gereja yang bersaksi tentang Yesus Kristus di dunia ini (band Kis 1: 8). Gereja terpanggil untuk melaksanakan amanat agung Kristus (Mat 28:16-20; Markus 16:15).
Menjadi saksi Kristus adalah tugas gereja dan warganya yang berlaku sepanjang masa dan bukan hanya bersaksi (Marturia), tapi juga bersekutu (Koinonia) dan melayani (Diakonia). Inilah yang disebut tri tugas gereja. Gereja terpanggil untuk memberitakan berita kesukaan dari Allah bagi semua orang agar percaya dan diselamatkan.
Gereja harus terbuka, dinamis,dialogis pada situasi perkembangan di masyarakat dengan sikap positif,kristis,kreatif dan realistis.
Gereja kelihatan sebagai gereja apabila gereja tersebut nampak sebagai satu segitiga sama sisi yang terdiri dari segi persekutuan,kesaksian dan pelayanan yang ketiganya tidak dapat dipisahkan.



Koinonia (bersekutu)
Koinonia berasal dari bahasa Yunani “Koinon” yaitu :
Koinonein artinya bersekutu
Koinonos artinya teman,sekutu
Koinonia artinya persekutuan.
Kata :koinonia’ baik dalam Alkitab, maupun dalam masyarakat Yunani pada waktu itu tidak terbatas pada salah satu pengertian saja, melainkan mempunyai arti yang luas sesuai dengan keadaan yang berlaku pada waktu itu dan situasi tertentu. Dalam masyarakat Yunani kata koinonia seringkali dipakai untuk mengambarkan hubungan manusia dengan ilah-ilah. Hubungan itu dibayangkan sebagai hubungan antar teman (koinonos). Koinonein berarti bergaul secara akrab dengan ilah-ilah, supaya mencapai hubungan mistik yang membawa kepada kebahagiaan yang hebat.
Itulah sebabnya dalam Septuaginta (Perjanjian Lama yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yuniani) kata koinonia tidak pernah mengambarkan hubungan antara Allah dengan manusia. Didalam PL kata hamba (Ibr :ebed) dipakai,bukan teman untuk menggambarkan hubungan Allah dengan manusia. Manusia adalah hamba Allah. Allah sebagai khalik dan manusia sebagai mahluk.
Namun dalam Perjanjian Baru ada perubahan : karena melalui Yesus Kristus manusia dapat dipersatukan kembali dengan Allah. Dalam Kristus Allah datang dan menemui manusia.
Dalam PB kata “Koinonia” ,mempunyai beberapa pengertian :
A.1. Mengambil bagian bersama-sama dengan orang lain dalam sesuatu.
Lukas 5 :10 : waktu Tuhan Yesus menyuruh murid-murid menjala ikan, mka mereka melaksanakan perintah Tuhan. Mereka mendapat banyak ikan. Karena bayaknya mereka semua harus mengambil bagian dalam hal menarik jala. Disini koinonia sebagai persekutuan para pekerja
Dalam I Kor 10:16 – arti persekutuan (koinonia) adalah mengambil bagian dalam penderitaan dan kematian Yesus Kristus didalam persekutuan Perjamuan Kudus.
A.2 memberi bagian kepada seseorang
Sebagai contoh untuk memahami kononia dalam lingkup ini, Filipi 4:15 (baca) kata “mengadakan perhitungan” adalah terjemahan dari kata koinonein dalam arti memberi bagian. Paulus memberi jemaat filipi bagian dalam mengabarkan Injil,sedangkan jemaat Filipi tanpa diminta memberi Paulus bagian untuk penghidupannya. Itulah salah satu segi dari persektuan yaitu Saling memberi bagian kepada orang lain.
A.3 Koinonia sebagai Persekutuan penuh (absolut)
Dalam Galatia 2:9, digambarkan bahwa paulus dan Bernabas dengan berjabatan tangan sebagai tanda persekutuan diterima secara penuh dalam persekutuan yang dijadikan oleh iman bersama kepada Kristus. Tanda hubungan erat antara kedua belah pihak, bahwa mereka bersekutu dalam Kristus.

Jadi koinonia (persekutuan) mempunyai dasar dan tujuan yang berasal dari Yesus Kristus. Dasar dan tujuan ini tidak dapat diganti dengan dasar dan tujuan yang lain.jikalau persekutuan ini menganti dasar, yang sudah diletakkan oleh dan di dalam Yesus Kristus maka persekutuan ini kehilangan hakekatnya dan secara azasi bukan persekutuan (koinonia) lagi. Koinonia adalah persekutuan jemaat di dalam Kristus, walaupun banyak anggota namun membentuk satu tubuh Kristus. Di dalam Koinonia ini kita tidak hanya sekedar bersekutu, tetapi kita mengambarkan Injil Kerajaan Allah melalui perkataan / kesaksian (Marturia) maupun perbuatan /pelayanan (Diakonia) dimana saja kita berada.


Marturia
Berasal dari bahasa Yunani : Marturia = kesaksian
Marturein = bersaksi
Marturein dalam Perjanjian Baru memberi arti antara lain:
1.memberi kesaksian tentang fakta atau kebenaran (Lukas 24:48 : Matius 23:31)
2. memberi kesaksian baik tentang seseorang (Lukas 4:22; Ibr 2:4)
3. membawakan khotbah untuk pekabaran Injil (Kis 23:11) disini bersaksi sebagai istilah pengutusan/pekabaran Injil.

Kita yang hidup sekarang ini memang bukanlah saksi mata dari karya penyelamatan Yesus Kristus, tetapi kitalah saksi keyakinan, sehingga kehidupan kitapun harus diwarnai dengan keyakinan itu. Dalam bentuk khotbah kita bisa memberi kesaksian tetapi lebih dari itu kehidupan kita adalah khotbah yang hidup.
Allah mengutus anakNya Yesus Kristus, Kristus pun mengutus murid-muridNya kedalam dunia (Yoh 20:21), supaya kabar keselamatan (Injil) diproklamirkan. Tugas ini diberikan Allah kepada setiap orang yang percaya dengan karunia masing-masing, agar dapat diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan.

Diakonia (Pelayanan)
Berasal dari bahasa Yunani : Kata kerja Diakonein = melayani
Kata benda Diakonia = pelayanan
Kata benda Diakonos = pelayan

B.1 Diakonein (melayani) dalam Perjanjian Baru
Pandangan Yesus terhadap pelayanan berasal dari titah di dalam PL tentang kasih terhadap sesama manusia.
Diakonein artinya : melayani di meja (selewir)
Dalam PB diakonein mempunyai arti sebenarnya melayani di meja (Lukas 17:8; Yoh 12:2). Disekitar meja sangat terasa perbedaan tingkat antara mereka yang sementara makan yaitu “orang besar” dan mereka yang menanggalkan jubahnya atau orang yang melayani meja. Yesus merubah secara total arti melayani, karena Dia membalikkan hubungan antara melayani dan dilayani (Lukas 22:26-30). Diantara murid-muridNya yang memimpin adalah Yesus yang juga adalah diakonos (pelayan).
Arti kata diakonein sebagai melayani meja diperluas juga dengan pemahaman mengumpulkan bahan makanan, menyiapkan makanan (Kis 6:2).
Diakonein artinya :memperhambakan diri/ mengabdi
Disini artinya diperluas, Yesus menyebut dalam Matius 25:42-44 pelbagai perbuatan seperti memberi makan, minum,memberi penginapan,memberi pakaian, mengunjungi orang sakit dan orang yang berada di penjara, itu diakonein. Diakonein =pelayanan ini adalah maksud dan tujuan orang Kristen terhadap sesama manusia, sekaligus juga menggambarkan bagaimana caranya mengikut Kristus. Dari pandangan yang dasariah ini Yesus menyimpulkan sehubungan dengan sifatNya sendiri menurut Markus 19:43-45 dan matius 20:26-28, bahwa Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberi nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Diakonein sebagai cara hidup jemaat Kristus.
Dengan apa yang kita pahami dari bahasan diatas menjadi jelas maksud dari melayani di dalam jemaat. Setiap karunia atau kharisma menurut I Petrus 4:10 merupakan pemberian yang dipercayakan kepada setiap orang dengan maksud supaya mereka yang mendapat karunia itu memanfaatkannya dan mengunakan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani.
Diakonein sebagai mengumpulkan persembahan/ kolekte
Pelayanan khusus yang mempunyai peranan penting di dalam kehidupan Paulus adalah pengumpulan dan penyerahan kolekte bagi orang kudus di Yeruselem.
(2 Kor 8:19). Pelayanan kasih ini adalah teladan sebagaimana orang Kristen saling memperhatikan dan saling membantu berdasarkan kasih Kristus.
Diakonein sebagai nama untuk pelayanan jabatan khusus.
Dalam I Tim 3:10,13 kata kerja Diakonein dipakai untuk nama jabatan seorang syamas/syamaset/diaken.

B.2 Cara Berdiakonia antara lain :
-Diakonia sebagai pertolongan secangkir air atas nama Yesus
Ada berbagai cara orang Kristen atau badan-badan gereja atau lembaga Kristen didalam pelayanan pada sesama. Pelayanan ini merupakaan pengaktaan kasih Kristus. (contoh bagi bahan makanan, pakaian, obat dll). Prinsip motivasinya adalah mendemonstrasikan kasih Kristus dalam perbuatan nyata. Pertolongan ini disebut dengan diakonia kharitatif. Teologia secangkir air itu penting dalam rangka diakonia jemaat tetapi itu hanya salah satu unsur saja dalam berdiakonia. Karena pemahaman diakonia itu punya pengertian yang luas.
Ketaatan dan kerendahan hati gereja yang terdiri dari persekutuan orang percaya hendaknya terwujud dalam pola penatalayanan dan bukan pola tuan melainkan pola hamba, pola melayani. Yesus menghendaki pelayanan kepadaNya terwujud dalam pelayanan kepada orang-orang yang paling hina, terhadap merekalah gereja melayani.
-Diakonia dan Pembangunan
Sisi lain diakonia adalah diakonia social yang berupa upaya untuk membangun masyarakat yang bertanggung jawab. Itu berarti menuntut keterlibatan jemaat dalam pembangunan, jadi diakonia adalah pembangunan. Diakonia berarti sikap kritis kenabian gereja untuk memulihkan dan meluruskan arah pembangunan yang keliru dan mengangkat mereka yang tersisihkan dan terlupakan dalam pembagunan.
Jadi diakonia bukanlah jalan untuk mencapai sukses.Diakonia adalah pelayanan yang berjalan,berbicara, dan berbuat bersama-sama dengan mereka yang hina. Diakonia adalah belajar sambil berbuat di tengah-tengah kehinaan.
Dengan ulasan diatas, kita pun harus mampu untuk memahami tugas panggilan gereja di dalam kehadirannya di dunia ini yakni Koinonia, Marturia dan Diakonia. Ketiganya saling behubungan satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Tugas yang satu akan menjadi sempurna ketika berada di dalam keterkaitannya dengan tugas yang lain, begitu juga sebaliknya. Kononia sebagai persekutuan yang hidup harus menjalankan peran marturia dan diakonianya.
Tugas dan panggilan gereja meliputi Koinonia (persekutuan), Marturia (Kesaksian), dan Dikonia (Pelayanan)

Koinonia dari bahasa Yunani akar katanya “koinon” yaitu :
Koinonein artinya bersekutu
Koinonos artinya teman, sekutu
Koinonia artinya persekutuan.

Koinonia sebagai Persekutuan Etis
Ada tiga tugas panggilan gereja di dalam kehadirannya di bumi ini, yakni Marturia, Koinonia dan Diakonia. Ketiganya saling berhubungan satu sama lain di dalam penjelasan praksisnya. Tugas yang satu menjadi sempurna tatkala berada di dalam keterkaitan dengan tugas yang lainnya, begitu juga sebaliknya. Koinonia sebagai persekutuan yang hidup harus menjalankan peran marturia dan diakonianya. Tidak kaku sebatas pada komunitas itu sendiri, dan tidak puas akan kuantitas itu sendiri. Peran penting dalam koinonia yang menyangkut pada 2 hal, yakni kuantitas dan kualitas harus berada dalam kesinergisan.
Menurut Harvey Cox, peran koinonia adalah peran di dalam membangun City of Man. Gambaran Harvey Cox ini menuju kepada sebuah cita-cita yang tidak lagi sekedar persekutuan, melainkan peradaban manusia. Semuanya harus bermula dari membangun komunitas kecil di dalam persaudaraan kasih, sehingga cita-cita ke arah membangun peradaban manusia yang lebih baik dapat terwujud (this world). Inilah impian Harvey Cox tentang koinoniannya.
Untuk membangun koinonia maka berarti kita harus membangun etika Kristen di dalam persekutuan tersebut. Di dalam Alkitab, etika Kristen memang selalu menyorot kepada bentuk etika komunitas atau persekutuan. Alasannya, pertama, etika Kristen selalu diberikan kepada pribadi-pribadi manusia di dalam menyesuaikan diri dengan komunitasnya, kedua etika Kristen diberikan untuk komunitas secara keseluruhan, dan ketiga etika Kristen diberikan untuk membangun komunitas tersebut. Ketika etika Kristen sudah terbangun menjadi pondasi dari persekutuan maka persaudaraan kasih yang menjadi pesan di dalam Alkitab dapat terwujud.
Intinya, etika Kristen tidak hanya terpaku kepada etika personal, tapi di dalamnya ada nilai-nilai moralitas yang membangun untuk menciptakan koinonia yang ideal, bahkan dunia atau peradaban yang lebih baik sesuai impian Harvey Cox, karena nilai-nilai etis bagi Kristiani adalah nilai-nilai yang universal di dalam diri manusia sebagai mahluk sosial.

Minggu, 17 Mei 2009

Kunci dari sumber hikmat dan pengetahuan ada pada Kristus


Kolose 2 :1-5

Kolose adalah sebuah kota kecil di Lembah Likus yang indah, sekitar 100 mil (160 Km) sebelah timur efesus,dekat denizli,Turki moderen,berdekatan dengan Laodikia yang lebih makmur.
Rasul Paulus bersama dengan Timotius mengalamatkan suratnya kepada jemaat yang disebut sebagai “saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose” rupanya, ia sedang berada di penjara Roma, bersama dengan Epafras ia membangun jemaat ini yang pada mulanya adalah orang-orang kafir (1:21; 2:12; 3:7). Paulus dan Epafras mendengar masalah yang ada di jemaat itu yang disebabkan oleh mereka yang dikatakannya “yang memperdaya” jemaat dengan kata-kata indah (2:4) “mereka yang menawan kamu dengan filsafat kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia (2:8). Kata-kata atau filsafat kosong dan palsu atau jelasnya pengajaran sesat yang dibawa oleh kelompok tertentu rupanya mulai mempengaruhi penghayatan iman jemaat kepada Kristus. Rupanya diantara mereka sudah ada yang mulai tergoncang imannya dan mulai bergeser dari pengharapan Injil yaitu Yesus Kristus.
Sulit memang untuk mengindentifikasi kelompok penyesat yang mengancam kehidupan jemaat Kolose, tetapi ajaran dan praktek mereka di sebut sunat (2:11,13) sebagai bagian dari ketentuan hokum Taurat (2:14); demikian juga ketentuan mengenai makanan minuman, ketentuan mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat (2:16); disebutkan juga tentang praktek merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat dan penglihatan-penglihatan (2:18); peraturan tentang jangan jamah ini,jangan kecap ini, jangan sentuh ini (2:21), peraturan-peraturan yang menurut Paulus nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri,seperti merendahkan diri yaitu :menyiksa diri (2:23) .Maksud Paulus jelas supaya jemaat Kolose menjadi dewasa ‘dalam Kristus” yaitu supaya mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian dan mengenal rahasia Allah yaitu Kristus.
Karena didalam Kristuslah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan, karena itu dengan surat ini Paulus berharap jemaat tetap hidup dalam Kristus dan berakar didalam Dia dan di bangun didalam Dia serta bertambah teguh didalam iman yang telah diajarkan kepada mereka.

Refleksi
1.kunci dan sumber hikmat dan pengetahuan ada pada Kristus. Dalam dunia dewasa ini tidak selamanya memberikan hal-hal yang menyukacitakan tetapi kita memerlukan hikmat dan pengetahuan termasuk didalamnya pengertian. Banyak tawaran ilmu nujum yang memberi ramalan-ramalan [ada kekuasaan, uang, harta, kedudukan, jodoh, kesuksesan.
2.banyak kata indah yang mampu memperdaya manusia dari perkembangan ilmu, teknologi, seni, kepercayaan-kepercayaan lama, dari ajaran-ajaran sesat. Apalagi kedengarannya enak, manis senang dan mengiurkan.

Sabtu, 16 Mei 2009

KUMPULKAN HARTAMU DI SORGA


LUKAS 12 :22-34

Injil Lukas adalah salah satu Kitab Injil yang dikelompokkan dalam apa yang disebut Injil Sinoptik (Matius,Markus,Lukas) sebut sinoptik karena bila kita membaca ketiga kitab ini, kita akan menemukan persamaan yang besar dan penceritaan tentang pelayanan Yesus sekalipun ada perbedaan-perbedaannya.
Penulis Injil ini bernama Lukas,seorang tabib (dokter) yang menjadi teman sekerja rasul Paulus dalam perjalanan pekabaran Injil (kolose 4:14; filemon ayat 24). Dalam Lukas 1:1 Injil Lukas ditujukan kepada Teofilus yang mulia, ini menunjuk pada seorang pembesar atau pejabat yang mengasihi Tuhan Allah. Nama ini juga dihubung-hubungkan dengan suatu wilayah di Anthiokia, yang penduduknya berkelimpahan secara materi.
Keseluruhan cerita dalam Injil Lukas ini,tema yang sering dijumpai adalah kasih Yesus yang
Menyelamatkan orang-orang berdosa,miskin dan tersisihkan.
Keprihatinan Lukas terhadap masalah kesenjangan social yang cukup mencolok pada zamannya telah mendorong ia untuk mengumpulkan banyak cerita,terutama tentang pelayanan Yesus kepada orang-orang yang lemah dan lapisan bawah yang tidak berdaya.

Sebagian besar perkataan-perkataan Yesus ini terdapat dalam Injil Matius (khotbah di Bukit). Sesudah Yesus berbicara kepada orang banyak itu dengan memakai perumpamaan ayat 16-21 (orang kaya yang bodoh), maka seakan-akan nasehat perumpamaan itu diterangkan lebih lanjut kepada para murid. Kata karena itu……artinya ternyata betapa bodohnya untuk membuat kekayaan duniawi menjadi dasar dan pusat hidup. Sebab itu jangan kuatir tentang makanan dan pakaian—itu tidak berarti malas, tidak mau berusaha. Kata kuatir berarti bahwa orang mengarahkan segala perhatian dan kegiatannya pada hal-hal duniawi,sehingga itu menguasai hidupnya seluruhnya kenapa karena kita tidak hidup hanya untuk makan; dan kita tidak hanya punya tubuh untuk menghiasinya dengan pakaian. Lebih dari pada itu artinya hidup.seluruh hidup manusia diciptakan Allah,jika demikian Allah pati mengigat kepada apa yang diciptakan dan memeliharanya juga.
Ayat 24dan 27 dikemukakan Dua contoh Burung gagak ----burung yang diangap najis/haram oleh orang-orang Yahudi (Imamat 11:13-15) tapi burung-burung itu tidak dilupakan Allah. (burung gagak kadang merasa benci terhadap anaknya, ia meninggalkannya yaitu pada waktu anak2 burung tersebut mendapat bulu yang mula-mula keputih-putihan baru sesudah bulu menjadi hitam ia kembali dan induknya mempedulikan). Dan bunga bakung—sesudah beberapa hari hujan, diIsrael diantara rumput-rumputan tubuh bunga bakung (bunga anemon liar) dalam jumlah yang banyak,hingga sebidang tanah akan berwarna seperti kain ungu.
Ayat 29-31---menjelaskan janganlah hidupmu dikuasai hanya untuk mencari makanan dan minuman, itu cara hidup orang kafir(yang tidak mengenal Allah) tetapi kita harus menjadi warga kerajaan Allah,bila Kerajaan itu menjadi dasar dan pusat hidupmu,maka kamu telah menemukan dan memperoleh hidup yang sebenarnya dan sejati. Tetapi kita bukan akan mendapatkan semua yang kita inginkan melainkan apa yang terbaik yang Allah tau kita memerlukannya, kita mendapat kekuatan dari Allah, sehingga kita tidak dikuasai dan dikalahkan oleh kesusahan kehidupan sehari-hari (bandingkan pengalaman Paulus Filipi 4:12-13)
Ayat 34---jangan takut….pengikut Kristus dikuatkan hatinya untuk tidak takut,sekalipun merupakan golongan kecil ditengah banyak musuh.sebab kerajaan Allah tidak akan kalah.
Ayat 33-34 pengikut Kristus diajak untuk tidak mengumpulkan harta di dunia ini tetapi di sorga, karena bukan harta benda duniawi yang menjadi dasar dan pusat hidupnya tetapi Kerajaan Allah.artinya hidup sebagai warga kerajaan Allah merupakan hidup sejati dan tidak akan binasa. Itulah harta yang kepadanya menujukkan hatinya (hati=pusat segala keaktifan rohani),harta itulah yang kiranya memenuhi dan mencirikan hidup manusia yang percaya padaNya (band Kolose 3:1-4)

IMAN YANG MENYEMBUHKAN


LUKAS 8 : 40-56

Injil Lukas adalah salah satu Kitab Injil yang dikelompokkan dalam apa yang disebut Injil Sinoptik (Matius,Markus,Lukas) sebut sinoptik karena bila kita membaca ketiga kitab ini, kita akan menemukan persamaan yang besar dan penceritaan tentang pelayanan Yesus sekalipun ada perbedaan-perbedaannya.
Penulis Injil ini bernama Lukas,seorang tabib (dokter) yang menjadi teman sekerja rasul Paulus dalam perjalanan pekabaran Injil (kolose 4:14; filemon ayat 24). Dalam Lukas 1:1 Injil Lukas ditujukan kepada Teofilus yang mulia, ini menunjuk pada seorang pembesar atau pejabat yang mengasihi Tuhan Allah. Nama ini juga dihubung-hubungkan dengan suatu wilayah di Anthiokia, yang penduduknya berkelimpahan secara materi.
Keseluruhan cerita dalam Injil Lukas ini,tema yang sering dijumpai adalah kasih Yesus yang
Menyelamatkan orang-orang berdosa,miskin dan tersisihkan.
Keprihatinan Lukas terhadap masalah kesenjangan social yang cukup mencolok pada zamannya telah mendorong ia untuk mengumpulkan banyak cerita,terutama tentang pelayanan Yesus kepada orang-orang yang lemah dan lapisan bawah yang tidak berdaya.

Pasal 8:40-56 ini memuat dua cerita tentang dua mujizat yang jalin-menjalin:penyembuhan seorang perempuan yang telah sakit pendarahan 12 tahun lamanya,dan kesembuhan/pembangkitan seorang gadis yang mati pada usia 12 tahun.
Pada waktu Yesus dan murid-muridNya dari daerah orang-orang Gerasa (ay 26,27) ke pantai barat Danau Galilea. Disana banyak orang yang sedang menantikanNya, salah seorang dari Yairus jabatannya ialah kepala rumah ibadat atau sinagoge yaitu sorang yang mengawasi segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah ibadat, jabatan kepala rumah ibadat itu sangat dihargai,biasanya seorang yang berada/kaya.langkah Yesus untuk memberikan pertolongan kepada anak tungal Yairus, dihentikan dan dilambat-lambatkan oleh suatu “inseden” yang ditimbukan oleh seorang perempuan yang sakit penderahan selama 12 tahun yang telah berusaha mengabiskan segala miliknya tetapi tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun,malah bertambah parah,agaknya perempuan itu telah mendengar tentang Yesus dan ia berkeyakinan asal ku jamah saja jubahNya aku akan sembuh (band Markus 5:21-43). Menurut hukum agama pada waktu itu perempuan itu dianggap najis,karena penyakitnya,itulah sebab itu ia tidak berani muncul depan umum menghadap Yesus, diam-diam dalam keyakinannya iamendesak dari belakang dan menyentuh “punca” atau “jumbai” jubah Yesus dan seketika itu juga ia sembuh, dan Yesus mengetahui hal itu ia menyatakan bahwa ada”tenaga”keluar dari padaNya, disini bukan berarti magic (ilmu sakti) karena perempuan itu sembuh bukan karena penyentuhan itu,seakan-akan karena itu secara otomatis mengalir kekuatan dari Yesus kepada perempuan itu.Dalam ayat 48 Yesus menekankan tentang iman, perempuan itu begitu percaya bahwa Yesus dapat menolongnya dan menurut Yesus itu sudah cukup, kepercayaannya (imannya) telah menyelamatkan dia.
Ayat 49-56 ada kabar dating dari rumah Yairus bahwa anak gadisnya terlambat mendapat pertolongan ia sudah mati, dan jawaban Yesus dalam ayat 50 mendorong Yairus untuk tetap percaya bahwa bagi Allah segala-galanya adalah mungkin. Ini sebuah perjuangan yang hebat secara logika dan kenyataan anaknya sudah mati tetapi ia diajak untuk mempercayai sesuatu yang mustahil bagi manusia. Dan ketika mereka sampai kerumah Yairus semua orang meratapi anak itu dan Yesus berkata jangan menangis ia tidak mati tapi tidur, semua orang menertawainya. Yesus mengatakan anak itu tidur menurut Dr B J Boland penafsir ini menjelaskan : 1. khususnya berhubungan dengan konteks ini Yesus tau kematian itu hanya sementara dan akan berlalu dengan segera,sebab gadis itu akan dibangkitkan. 2. dengan kata tidur dan mujizat yang mengikutinya Yesus mau menegaskan bahwa kematian memanglah suatu kenyataan tetapi bukan kata terakhir,bukan kekuasaan yang tidak terkalahkan yang membuat kita tunduk dan berkata”apa boleh buat” ,ternyata kekuasaan Allah dan kasihNya lebih kuat dari kekuasaan maut.

TUHAN ALLAH YANG BEKERJA DAN BERTINDAK


ULANGAN 11 : 8 – 32

Kitab Ulangan adalah kitab ke-lima dari kumpulan kitab yang pernah disebut kitab Musa. Kitab Ulangan merupakan salah satu kitab yang menjadi motor dalam kehidupan percaya umat Israel kepada Tuhan Allah. Tidak ada kitab Perjanjian Lama yang begitu luas berperan di dalam Perjanjian Baru dibanding dengan kitab Ulangan. Menurut penelitian para ahli, ada 38 kali bagian kitab Ulangan di kutib dalam Perjanjian Baru.
Kitab ini mengetengahkan pemberitaan-pemberitaan dasariah tentang Tuhan Allah, umat pilihanNya, perjanjianNya, hubungan antara berkat dan Kutuk, serta etika kehidupan Perjanjian Lama.
Tema kitab Ulangan adalah Tuhan Allah telah menyelamatkan dan memberkati bangsa Israel sebagai umat pilihan yang dikasihiNya. Dari tema ini jelas, bukanlah kekuatan dan kehebatan bangsa Israel di bawah pimpinan Musa yang menyebabkan mereka boleh bebas dari perbudakan dan pengejaran bala tentara Firaun, tetapi kuasa Allah sendiri yang mampu menaklhkkan Mesir sehingga mereka lepas dari perbuadakan dan mengarungi padang gurun. Kitab ulangan berisi khotbah atau amanat Musa tentang ketetapan-ketetapan, peraturan, perintah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel dalam takut akan Tuhan. Jaminan dari melakukan itu semua hal itu adalah lanjut umur,beruntung, dapat hidup serta memasuki tanah yang dijanjikan.
Bangsa Israel, yang masih muda menghadapi era yang baru. Penggembaraan di padang gurun sudah berakhir,sementara tantangan penaklukkan tanah Kanaan akan dihadapi. Generasi yang baru ini akan menghadapi tantangan yang baru ketika mereka akan memasuki tanah kanaan yaitu hidup ditengah orang-orang kanaan dengan ilah-ilah mereka. Mereka ditekankan untuk tidak terpengaruh dengan lingkungan yang ada.

Ada 3 hal penting yang menjadi gagasan teologis dari Kitab Ulangan :
Tuhan Allah yang bekerja dan bertindak
Semua peristiwa besar dalam kehidupan bangsa Israel adalah karya Allah yang nyata. Oleh karena itu, Israel diingatkan agar mendidik berulang-ulang anak-anak mereka turun-temurun agar tetap taat dan setia menyembah Tuhan. Ay 18-19
Pengakuan Iman
Dalam kitab Ulangan gema pengakuan iman, “Tuhan itu Allah kita,Tuhan itu Esa” sangat nyaring terdengar. Pengakuan itu menyatakan keunikan Allah Israel yang berbeda dengan allah-allah lain pada waktu itu. Allah Israel adalah Allah yang satu dan hanya satu. Oleh sebab itu Ia menuntut umatNya untuk mengasihi Dia seutuhnya ..Kasihilah Tuhan Allahmu (ay 13). Dengan demikian tidak ada tempat dalam kehidupan bangsa Israel akan menyembah allah lain.
penekanan akan pentingnya perjanjian
kitab ulangan menekankan pentingnya perjanjian yang telah diikat oleh umat Tuhan dengan Tuhan Allah, yaitu perjanjian yang diawali dari kasihNya yang tulus yang tidak pernah membatalkan janjinya walaupun seringkali Israel berbuat salah terhadapNya. Sebab itu Israel tetap diingatkan akan kewajibannya untuk memenuhi tanggungjawabbya di dalam perjanjian itu.

Refleksi
Dalam hidup kita sering diperhadapkan dengan pilihan, setiap pilihan ada konsekwensi. Mau taat berkat di dapat, tidak taat kutuk diterima.
Lingkungan dapat mempengaruhi pola berpikir, prilaku apabila kita tidak kuat untuk mempertahankan iman kepada Allah.

KETIKA HIDUPKU TERANCAM


Mazmur 28

Garis Besar isi
Ay 1-2 : Suara memohon pertolongan Tuhan
3-5 : Permohonan agar tidak dibinasakan bersama dengan orang fasik.
6-9 : Ucapan syukur yang disertai dengan pengakuan iman sekaligus doa syafaat nagi kehidupan umat.

Mazmur 28 merupakan Doa permohonan oleh seseorang di dalam Bait Suci
(ay 2),yang nyawanya sedang terancam. Dalam dirinya muncul perasaan bimbang dalam pergumulan pribadi dan ia merasa tidak mampu untuk mengatasinya. Ia di tuduh berbuat jahat (band 26:7). Ia juga sedang mengalami kesusahan lain, yang nampaknya dapat menyingkirkannya jauh daripada Tuhan yang menyelamatkannya. Baginya, hidup jauh dari Tuhan bukanlah cara hidup orang beriman,melainkan cara hidup orang fasik (ay 3). Yang dimaksud dengan orang fasik adalah orang yang melakukan perbuatan yang bertentangan dan melanggar persekutuan serta kesetiaan kepada jemaat. Orang fasik juga disejajarkan dengan orang “berdosa” (Maz 1:5; 104:35) dan “pencemooh” (maz 1:1 dan Amos 9:7).
Pemazmur memengan satu keyakinan,bahwa orang yang mau memisahkan diri dari Tuhan dengan perbuatan-perbuatan yang berlawanan dengan maksudNya akan dibuang jauh dari hadapan Tuhan Allah. Itulah sebabnya dalam situasi demikian pemazmur mengharapkan pertolongan TUhan untuk mengatasi pergumulannya, karena ia yakin sepenuhnya akan kekuatan Allah. Setelah jawaban atas permohonannya itu diterima dalam lingkungan umat yang percaya, maka puji-pujian diperluas menjadi ucapan syukur karena umat itu mengalami pertolongan Tuhan,sekaligus dalam doa syafaat, ia memohon bimbingan Tuhan Allah untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik.

Refleksi
Berita yang mau disampaikaan melalui pasal ini adalah hanya Tuhan satu-satunya sumber kekuatan dan pertolongan serta perlindungan dalam kehidupan.
-setiap orang yang hidupnya mau mengandalkan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, akan mengalami sukacita sekalipun ada tantangan yang dihadapi.
-bagi orang mengandalkan Tuhan setiap tantangan /pergumulan yang ada memberi motivasi untuk sungguh-sungguh bertekun dalam Tuhan.


Pujian :
KJ, 7, 396,440,436,441

PETUNJUK HIDUPKU.


MAZMUR 119 :1-8

Mazmur nerupakan kumpulan puji-pujian dan doa (ucapan syukur, permohonan, dsb)yang dikunpulkan selama kurun waktu yang panjang dalam sejarah umat Israel, paling tidak sejak zaman Daud sampai pembuangan ke Babel.
Dalam Mazmur kita berulang kali diingatkan tentang hak istimewa menjadi milik Allah dan hidup untuk Dia. Kadangkala peringatan itu dalam bentuk kesaksian yaitu ketika pemazmur menyaksikan kebaikan Allah dan ingin membagikannya kepada orang lain. Dalam mazmur ini kita juga diajarkan tentang bagaimana menjalani kehidupan yang menyenangkan dan memuliakan Allah. Takut akan Tuhan menyatakan perasaan bahwa kehidupannya tidak terlepas dari pandangan Allah yang mengendalikan segala tindak tanduknya. Hidup tanpa cela berarti bertekad ubtuk menghindar dari segala yang jahat, juga tidak bergaul dengan orang tidak taat kepada Allah.
Mazmur 119 ini adalah suatu renungan tentang Taurat yang di puji sebagai anugerah Tuhan yang paling berharga. Karena pemazmur hendak mengajak orang untuk hidup menurut pola itu, maka syairnya tergolong pada mazmur kebijaksanaan.
Makna istilah taurat antara lain yaitu :
a. Kata Ibrani Torah (jamak Torot) mula-mula dipakai untuk petunjuk hidup yang diberikan oleh ibu atau orang tua yang beribawa kepada anak kecil dan orang muda yang belum berpengalaman. Orang yang mengenal keseluruhan Torah dapat dipandang bijaksana, tahu adapt,sanggup membawa diri dengan baik dalam masyarakat dan melalui nasihatnya orang lain berjalan pada jalan yang benar.
b. mengajarkan Torah merupakan tugas pokok para imam. Mereka mengetahui bagaimana menjalankan ibadah, mengenal hokum agama dan dapat menanyakan petunjuk Allah dan menyampaikan kepada orang apakah itu tentang Firman keselamatan, hukuman atau petunjuk hidup.
c. pada pemeintahan raja Yosia ditemui di bait suci “Kitab Taurat” (2 Raja-raja 22:8,10), yang juga di sebut “ Kitab Perjanjian” (2 Raja-raja 23:21) yang berisi Taurat Tuhan (2 Raja-raja 23:25)
d. konteks Taurat ini tidak dapat dipahami disini menurut pola yang di gunakan Rasul Paulus dalam Roma 7, dimana hokum Taurat tidak saja dipakai orang untuk hidup benar, tetapi juga untuk membenarkan diri sendiri di hadapan Tuhan. Di situ Taurat di jadikan sebagai asas mutlak yang berdiri antara Allah dan manusia dan menentukan hubungan mereka. Tidak demikian dengan pemazmur yang mengetahui batasnya dan mohon pengajaran dari mulut Allah.

Sebagai kesimpulan dapar dikatakan bahwa mazmur 119 merupakan sebuah renungan sesudah masa pembuangan, oleh seorang yang membaca isi kelima kitab Taurat dengan mengutamakan cinta kasih kepada Allah (berdasarkan kitab Ulangan); ia pun mengajarkan makna hidup adil kepada orang yang beribadah dan memberikan nasehat dalam tradisi kebijaksanaan.

orang yang hidup menurut taurat Tuhan dikatakan berbahagia, asal saja hidupnya (jalannya) tulus dan kehendak Allah dicari dengan segenap hati/dengan hati yang jujur (ayat 2,7 band Ulangan 6:4). Sejajar dengan Taurat pemazmur mengunakan istilah :
peringatan-peringatan (atau kesaksian) 23 kali, titah (kata kerja memerikasa, menentukan,memperhatikan, 10 kali) perintah2 (16 kali; dari kata kerja tsawah :memerintah, menyeluruh) hukum2 (dlam arti dasar keputusan hukum. 19 kali), firman (ibrani dabar berarti perkataan dan perbuatan, 15 kali) jalan (13 kali diterjemahkan dengan hidup atau petunjuk). Semuanya itu dipegang, diajar,dicintai,dirindukan,diingat,tidak dilupakan,direnungkan,dipuji.

AKULAH TERANG DUNIA


Yohanes 8 :12-20
(Bahan P A)

Perkataan Tuhan Yesus tentang Terang dunia, diucapkan pada hari pertama sesudah hari raya Pondok Daun didalam ruangan serambi para wanita di Bait Allah. Di situ terdapat peti-peti emas untuk uang persembahan. Selama hari raya pondok daun diletakkan beberapa kaki pelita dekat peti-peti itu mengingatkan orang yahudi kepada awan dan api diatas Kemah ketika mereka dipadang gurun. Ketika Yesus berkata-kata, lilinnya tidak dipasang.
Untuk kelengkapan pemahaman tentang perikop kita maka kita mendapat penjelasan singkat :
Dalam PL kata “Terang” dipakai untuk menggambarkan banyak hal misl bagi Allah dan keselamatan didalamnya (Yes 60:19-20; Maz 27 :1), bagi “hamba Tuhan” (Yes 42:6,7; 49:6), bagi Sang Mesias (Yes 60:1-3). Maka kata-kata Yesus “Akulah Terang Dunia” dalam konteks ini adalah gema dari nama Yahwe. Dalam Yesus, Allah menyingkapkan diri sebagai keselamatan untuk dunia. Karena Terang itu adalah Terang yang menghakimi dan menemukan manusia. Terang itu walau di rongrong oleh kegelapan akan tetap bersinar bagaikan sebuah obor untuk menunjukkan jalan yang dapat dilalui (bagaikan tiang api bagi Israel dalam perjalanan eksodus di padang gurun).
disini Kristus menyingkapkan bahwa penyelamatan dibutuhkan dan hanya ada di dalam Dia. Sebagai “Terang” ia memanggil kita untuk mengikut Dia, mngikut Dia berarti memasuki hidup persekutuan dengan Yesus. Dan barangsiapa melakukannya kegelapan tidak akan menimpanya.sebab “Terang” itu adalah terang kehidupan yang mengaruniakan kehidupan kekal. Kata “berjalan” ,menunjuk pada perjalanan kehidupan (baca :moralitas Band Yoh 12:35). “mempunyai terang hidup” berarti keselamatan menjadi realita kekinian sekaligus harapan masa depan. Dengan demikian aspek universal dan pribadi saling berkaitan dalam kata-kata Yesus ini.
protes para pemimpin yahudi (ay 13) bahwa seseorang bersaksi tentang dirinya tidak dapat dipercaya dijawab Yesus dengan menunjuk pada asal-usulNya. Ia dating dari bapa dan akan pergi kepadaNya. Mereka menghakimiNya dengan ukuran yang tidak cocok untuk dikenakan pada Yesus. (ukuran manusia)..

Kata kunci diskusi kita “Terang” dan kontasnya “ kegelapan”. “mengikut Yesus” dan “berjalan”.

Pertanyaan Diskusi
apa yang terpikirkan/dirasakan sehubungan dengan bacaan kita khususnya ayat 12, ketika lampu dipadamkan dan gambar Yesus sebagai satu-satunya penerang ?
apakah artinya kata Yesus adalah terang ? menerangi apa dan untuk siapa? Apakah kita membutuhkan terang itu?
berdasarkan pemahaman diatas bedakanlah apa yang tergolong dalam terang dan apa yang termasuk dalam kegelapan !
sebagai pengikut Kristus apa saja yang menjadi kendala ketika kita mengikut Yesus sang Terang itu ? (contoh konkrit)apakah yang harus kita upayakan agar kita “berjalan dalam Terang” dalam hubungannya kita sebagai pelayan Tuhan (majelis)?

Belajarlah PadaKu.......!!!!!!


Matius 11 :25-30

Ayat 25-27 merupakan ketiga ayat yang termasyur yang berbentuk syair dan dapat disebut suatu nyanyian pujian bagi Tuhan. Dalam bahasa Yunani ucapan ini mulai dengan perkataan eksomologoumai yang berarti aku mengakui. Mengakui Tuhan dalam hubungan ini sama dengan memuji Tuhan atau bersyukur kepada Tuhan. Tuhan Yesus bersyukur sebab, Allah telah mengatur bahwa penyataan Tuhan yang ada dalam Kristus tersembunyi bagi orang pandai,tetapi nyata bagi orang kecil.
Orang pandai dan bijak yang dimaksud disini adalah sesuai konteks bahwa pada waktu itu Yesus berada ditengah-tengah orang Yahudi di Galilea. Diantara orang Yunani pada waktu itu sementara berkembang filsafat dan ilmu alam, tetapi diantara orang yahudi di Palestina pada zaman itu yang berkembang hanya ilmu teologi yahudi. Ahli-ahli taurat selalu mendiskusikan semua seluk beluk tafsiran Perjanjian Lama. Maka yang dimaksudkan Yesus saat itu dengan orang bijak dan pandai yaitu ahli-ahli taurat dan orang yang berusaha mempelajari ajaran-ajaran taurat,kemudian menjadi sombong dengan pengetahuan yang dimiliki dan menutup diri untuk Yesus.
Ahli-ahli taurat itu begitu bangga dengan pemahaman dan ajaran mereka sehingga mereka tidak terbuka dengan setiap ajaran Yesus. Tetapi diantara orang “kecil” ada yang menerima ajaran Kristus, yang dalam konteks ini berari orang-orang yang tidak terpelajar dalam ilmu teologi taurat.
Dalam ayat 27 Yesus merumuskan persekutuan istimewa diantara Dia dengan Allah, tidak ada seorang pun yang mengenal Anak ALLAH yaitu Yesus selain Bapa dan sebaliknya. Itu berarti seluruh kepribadianNya mengtambarkan keAllahanNya karena Dialah Allah.
ayat 28-30 Yesus memanggil semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, pada konteks ini menjadi sebuah ajakan bagi orang yahudi yang diikat dengan berbagai aturan yang dibuat oleh para ahli taurat yang menentukan 613 peraturan/perintah (terdiri dari 248 bersifat positif, 365 bersifat negative) yang selalu harus diikuti oleh orang-orang yang mau hidup “taat” pada Tuhan.
Kuk adalah tiang kayu yang diikat dengan tali pada leher binatang, kuk dipakai Yesus sebagai kiasan. Orang yahudi seringkali menyebut ketaatan kepada TUhan sebagai “menerima kuk Tuhan”, Yesus mengajak orang akan memikul kuk Yesus yaitu menjadi taat terhadap hokum-hukum Yesus. (Salib dan kuk adalah 2 aspek berbeda dari sebuah komitmen). Yesus memanggil orang untuk belajar padaNya, IA lemah lembut dan rendah hati.dengan sifat seperti itu jiwa kita akan merasakan ketenangan.
Sebuah pepatah mengatakan kasih membuat setiap beban menjadi ringan

Refleksi :
Pikulah kuk -----ketertundukan.
Belajarlah padaku--------ketaatan
Dan bebanku pun ringan -------pelajaran
Semua yang letih lesu,berbeban berat----------kebersamaan.

TUHAN-LAH SUMBER KEHIDUPAN.


Yesaya 55 : 1-13


Naskah ini berisikan kabar baik bagi bangsa Israel yang sedang berada dalam pembuangan di Babel. Kepada mereka nabi memberitakan bahwa mereka akan segera dibebaskan dan dibawa pulang ke tanah air mereka. Dan pembebasan Ini diprakarsai oleh Allah sendiri, berita ini menjadi berita yang membahagiakan bagi umat Israel yang sudah 40 tahun lamanya mereka hidup sebagai orang-orang buangan. Hidup ditabah pembuangan, dilukiskan oleh nabi bagaikan orang-orang yang yang haus air (ayat 1) dan tidak punya uang (ayat 2). Kekalahan Babel atas Persia sekitar tahun 538 sm merupakan bagian dari rencana Tuhan Allah untuk menghadirkan kehidupan baru bagi umat Israel. Ketika Persia berkuasa dibawah pimpinan raja Koresy, janji pembebasan bagi bangsa Israel mulai terwujud dalam bentuk, raja Koresy memberikan kesempatan kepada bangsa Israel untuk kembali ke tanah pusaka mereka untuk membangun kembvali kehidupan mereka, bahkan ia memberikan sumbangan bagi pembangunan Bait Suci yang hancur.
Sebagai jawaban umat atas pembebasan yang Allah akan kerjakan, maka nabi mengajak umat Israel untuk meninggalkan kefasikan dan kejahatan,serta berusaha mengenal semua rancangan-rancangan Allah,umat akan memperoleh kehidupan.

Pokok-pokok pikiran
Ay 1-3a : Tuhanlah sumber kehidupan.Umat yang datang mencari Tuhan akan memperoleh
kehidupan yang telah Allah sediakan.
3b-5 : Allah mengikat perjan jian dengan umatNya Israel.
6-13 : Keselamatan akan diberikan Tuhan Allah kepada umat yang berbalik kepadaNya.

Pesan Firman
TUhan Allah ialah Allah yang berkuasa atas kehidupan manusia. Penghukman yang dilakukanNya bagi umat Israel bukanlah tanda bahwa ia membenci bahkan telah membuang mereka, melainkan penghukuman itu merupakan wujud dari cinta kasihNya yang dalam bagi mereka.sebab penghukuman dipakai oleh Allah sebagai bentuk pendidikan dan pengajaran Allah bagi umt untuk menuju pertobatan.
Hanyalah orang percaya kepadaNya yang dapat menikmati keselamatan dari Tuhan Allah yang dikerjakan oleh Hamba Allah,Anak Allah yaitu Yesus Kristus. Karena itu sebagai umat yang menerima keselamatan seharusnya memuji dan memuliakan Tuhan Allah atas karya sematNya, yang kiranya dapat diwujudkan dalam bentuk kesediaan untuk menjadi hamba Tuhan yang menghadirkan kesejahteraan dan kedaiaman hidup bagi banyak orang.

Senin, 27 April 2009

HARUS DAPAT MENGERTI


Ibrani 4 : 11- 5:10

Kitab Ibrani ditujukan kepada orang Kristen yang berlatar belakang agama Yahudi yang hidup dalam perserakkan (diaspora). Salah satu sosok atau figure penting dikalangan Israel atau umat yahudi adalah imam. Imam adalah jabatan keagamaan tertinggi. Para imam berasal dari suku Lewi. Ada 3 tingkatan imam yaitu imam, imam kepala, imam besar. Imam besar pertama dijabat oleh Harun. Tugas imam besar adalah mengatur pekerjaan imam-imam lainnya dan orang lewi umumnya yang bekerja di Kemah Suci atau Bait Allah. Imam besar mempunyai keistimewaan untuk memasuki tempat maha kudus sekali setahun untuk menyampaikan korban bagi dosa bangsanya.
Inti berita dari Kitab ini adalah Kristosentris atau berpusat kepada Kristus. Hukum Taurat dan konsep keimaman Perjanjian Lama bukanlah tujuan utama tetapi menjadi sarana untuk meyakinkan orang yahudi agar bertobat dan hidup benar didlam Kristus. Oleh karena itu maka surat ini secara ekklesiologis (untuk kehidupan bergereja) dimaksudkan supaya orang Yahudi Kristen dikuatkan dan diteguhkan untuk setia pada Kristus.

Kitab ini terdiri dari 2 bagian :
1. pasal 1:1-10:18 bersifat doktrinal
2. pasal 10:19-13 bersifat praktis.
Pasal 4-5 merupakan nasihat pastoral kepada jemaat supaya bertumbuh didalam iman dalam Yesus Kristus, Imam besar, Pengantara dan Penyelamat. Menjadi jelas bahwa naskah ini hendak mengajar orang Kristen asal yahudi bahwa Yesus adalah lebih besar daripada imam besar seperti Harun.

di gereja-gereja protestan istilah imam tidak dipakai sebagai jabatan gerejawi. Namun fungsi imam sering di perankan oleh para pelayan khusus seperti pendeta yang bersama-sama dengan pelayan bertanggungjawab atas pelayanan dan semua ibadah dalam jemaat. Namun harus tetap diingat bahwa setiap orang percaya mengemban tugas “keimamatan” (I Petrus 2:9).
Yesus adalah Imam Agung yang sempurna sebab Ia adalah Allah dan juga manusia yang sempurna.yang menderita tetapi tetap menunjukkan ketaatan, dan dengan lembut merangkul setiap manusia dengan rasa simpati dan selalu memberikan pertolonganNya. Seorang imam yang dipilih diantara manusia,ditetapkan bagi manusia dalam hubungannya dengan Allah, harus dapat mengerti karena merasa satu dengan sesama yang membutuhkan pertolongan, imam itu harus terkait dengan manusia dalam ikatan kehidupan. Untuk menjelaskan hal ini penulis mengunakan satu kata metriopatheo yang diterjemahkan dengan kata harus dapat mengerti.(=berlaku dengan lembut). Kata metriopthein juga mempunyai arti kemampuan untuk menanggung sabar terhadap perlakuan orang lain tanpa sakit hati.kata itu berarti kemampuan untuk menahan kemarahan terhadap orang yang berbuat bodoh, tetapi yang dengan kesabarannya yang hebat akhirnya mampu menyadarkan orang lain untuk kembali ke jalan yang benar.

Pertanyaan :
Apa yang dapat kita lakukan sebagai “imam”ditengah keluarga dan bangsa Indonesia sekarang ini ?

Selasa, 14 April 2009

BURUK RUPANYA, BUKAN SEPERTI MANUSIA LAGI.


YESAYA 52 : 13-15
Latar Belakang

KItab ini berisi penglihatan dan pesan nabi Yesaya kepada warga Yehuda sekitar tahun 700 sM (pada masa-masa kejatuhan Kerajaan Israel Utara). Kitab Yesaya di bagi dalam 2 tema : pasal 1-39 berisi penghakiman Allah dan pasal 40-66 tentang janji keselamatan dan datangnya Mesias.
Nabi Yesaya berasal dari Yerusalem, Ia melayani pada tahun wafatnya Uzia sampai pada masa pemerintahan raja Yotam,Ahas,Hizkia, ia melayani kira-kira 40 tahun. Kitab ini banyak berbicara tentang Yehuda (Yerusalem),tetapi juga menyinggung tentang Israel (Samaria). (setelah Salomo meninggal Kerajaan Israel terpecah menjadi 2 bagian : Kerajaan Yehuda di Selatan terdiri dari suku Yehuda dan Benyamin; ibukotanya Yerusalem ; dan Kerajaan Israel Utara terdiri dari 10 suku lainnya, ibukotanya Samaria).Masa nabi Yesaya melayani dilatarbelakangi oleh kekuatan Asyur. Pada tahun sekitar tahun 745 sM, Tiglat Pileser menduduki takhta Asyur. Asyur hadir sebagai kerajaan yang kuat,telah menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil lalu membayar upeti kepadanya. Ketika Hosea menjadi raja Israel (Kerajaan Utara), Israel harus membayar upeti kepada Tiglat Pileser. Ketika itu Asyur telah menghancurkan kota Damsyik. Sebenarnya pada waktu itu bukan hanya Israel yang mulai diserang oleh kerajaan yang hebat ini,tetapi juga Yehuda terancam olehnya. Tapi rupan ya pada waktu itu Yehuda belum merupakan target utama. Kerajaan Utara ini berhasil ditakhlukkan oleh Asyur pada tahun 722 sM. Oleh sebab itu dalam kitab Yesaya disinggung pula tentang keadaan Israel supaya Yehuda dapat belajar dari pengalaman pahit saudara sebangsanya. Kejatuhan kerajaan Israel tidak bisa dilepaskan dari dosa yang mereka lakukan.oleh karena itu sebagaimana bagian awal kitab Yesaya, dipaparkan tentang Yehuda dan kejahatan yang telah dilakukan.

Pesan Yesaya terutama ditulis untuk bangsa Yehuda yang berada di pembuangan di Babel. Pembuangan ini merupakan konsekwensi dari Yesaya bagian pertama “penghakiman”. Tetapi bangsa Yehuda di Babel tidak boleh putus asa, Allah akan menyelamatkan mereka.
Pasal 52 ini berbicara tentang Hamba Tuhan yang menderita ada 4 pasal di Yesaya yang disebut nyanyian Hamba Tuhan psl 42:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12.
Hamba Allah digambarkan dalam 3 cara :
1. semua keturunan Abraham
2. hanya keturunan Abraham yang setia
3. seseorang yang dalam Perjanjian Baru disebut Yesus Mesias yang akan datang.

Pasal 52 mengambarkan tentang Hamba yang menderita yaitu seorang Mesias dari keturunan Daud. Karya penyelamatan Allah dilakukan dengan mengorbankan AnakNya yang Tunggal untuk menebus manusia dari Lumpur dosa dengan jalan salib yang akan ditempuh. Hamba yang Sejati yang menujukkan keteladan dari pelayanan seorang Hamba yang mau dengan rela melakukan kehendak Bapa. Meskipun berbagai penghinaan dan penderitaan akan dialami dengan begitu luar biasa, bahkan digambarkan dalam ayat 14 banyak orang akan tertegun melihat Dia, begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi dan tampaknya bukan separti anak manusia lagi. Itulah gambaran penderitaan yang hebat yang dialami oleh Sang Hamba.

Rabu, 18 Maret 2009

BAHAGIA.....WHY NOT ?


MATIUS 5 :1-12




Latar Belakang
Bagian Alkitab ini merupakan permulaan dari seluruh rangkaian khotbah Tuhan Yesus diatas bukit. khotbah di bukit yang berisi pengajaran-pengajaran dalam rangka mempersiapkan para murid ketika mereka masuk dalam tugas pekabaran Injil. Para ahli /teolog menyebutkan bahwa khotbah di bukit ini merupakan khotbah peneguhan bagi 12 murid Yesus.dengan mencermati Ciri khas injil Matius yaitu mengumpulkan ajaran Tuhan Yesus di bawah judul-judul tertentu. Khotbah di bukit bukanlah satu khotbah yang disampaikan TUhan Yesus dalam satu kesempatan saja.Khotbah di bukit ini merupakan ringkasan dari ajaran-ajaran TUhan Yesus yang disampaikan kepada para muridNya melalui berbagai kesempatan.Tuhan Yesus secara pasti memilih 12 orang murid dan membawa mereka ke tempat sepi untuk beberapa waktu, dan pada kesempatan itulah Tuhan Yesus mengajar mereka.khotbah di bukit merupakan inti dari ajaran dalam acara “retreat: tersebut. Dalam Khotbah tersebut melukiskan prilaku yang dituntut Yesus dari setiap pengikutNya.

Ayat 3-12 : mengambarkan watak kristiani dan delapan ucapan berbahagia.
Ucapan bahagia itu mencerminkan watak kristiani yang beraneka ragam namun seimbang. Maksudnya ialah ada delapan kwalitas dalam diri orang Kristen yang sama yaitu bahwa ia sekaligus lemah lembut dan murah hati, miskin dihadapan Allah dan suci hatinya, berdukacita dan lapar akan kebenaran, pembawa damai dan orang yang dianiaya. Semua kwalitas ini harus merupakan cirri khas semua manusia yang ingin menjadi pengikut Kristus.atau bobot kristiani yang wajib dimiliki setiap orang Kristen.
Ayat 3Kemiskinan dan kelaparan yang dimaksud Yesus dalam maklumat bahagia ini jelas menunjuk kepada keadaan spiritual. Mereka yang miskin dihadapan Allah dan merela yang lapar dan haus akan kebenaran yang dimaklumkanNya sebagai orang yang berbahagia. Jadi yang dimaksudkan dengan miskin dalam konteks ini bukanlah mereka yang terbenam dalam Lumpur kemelaratan melainkan orang yang saleh yang untuk karena keberadaan mereka menaruh iman dan pengharapan satu-satunya kepada Allah.
Ayat 4 berdukacita bukan menunjuk pada berduka karena kehilangan seseorang melainkan karena karena kehilangan keadaan tidak bersalah mereka,kebenaran,harga diri mereka.
Ayat 5 Orang yang lemah lembut mempunyai arti serentak: bahwa mereka adalah orang yang (ditengah kesesakan dan penindasan) dengan rendah hati mengharapkan pertolongan TUhan.
Ayat 6 Orang yang lapar dan haus akan kebenaran bukan berarti yang haus akan menjadi lebih benar dan lebih saleh, melainkan orang yang haus akan kebenaran akan dibenarkan oleh tindakan Allah. (bandingkan Mazmur 146:7; 10:17-18)
Dalam ayat 7 TUhan Yesus memotivasi kita untuk berbuat baik kepada sesama, Yesus menganggap penting prilaku kita terhadap sesama. Murah hati…..sama dengan perbuatan kasih terhadap sesama (band Mazmur 37:11). Juga memberi arti dalam mengasihi orang lain dan mengampuni orang yang bersalah pada kita.
Ayat 8 kesucian hati (suci hati) kata-kata ini berlatar belakang dalam PL yaitu Mazmur 24:3-4. dimana orang yang suci hatinya akan melihat Yesus = bertemu dengan TUhan yang dimaksukan pertemuan yang akan terjadi di dunia baru bandingkan Wahyu 22:4
Ayat 9 Membawa damai dalam bahasa Yunani mempunyai arti “menciptakan perdamaian” artinya dalam duniaa yang penuh dengan perselisihan anak-anak Allah akan memposisikan diri sebagai orang yang mampu membawa/menciptakan perdamaian bukan memperkeruh suasana.
Ayat 10-12 orang yang dianiaya karena ketaatannya kepada Tuhan boleh merasa terhibur karena hal terpenting yang tidak dapat diambil dari pada mereka yaitu menjadi warga kerajaan Allah.
Ayat 12 bersukacita dan bergembiralah karena mungkin didunia kita akan kehilangan segala-galanya tetapi kita akan mewarisi segala-galanya di sorga

Kamis, 26 Februari 2009

Belum Pernah lihat?


Markus 2 :1-12
Ketika Yesus memberitakan Firman, respon orang banyak begitu antusias, sampai rumah dimana Yesus mengajar penuh sesak, tidak ada cela ruang kosong.
Datang 4 orang menggotong seorang lumpuh, tetapi mereka tidak dapat membawa si lumpuh tepat di depan Yesus untuk mengalami mujizat.tetapi mereka tidak putus asa mereka membuka atap dan menurunkan si lumpuh tepat di depan Yesus.dan Yesus melihat iman mereka, karya kasih pun diberlakukan dengan menyembuhkan orang lumpuh. Yesus memberikan pemulihan bukan hanya secara Jasmani tetapi juga secara rohani, sehingga banyak orang yang menjadi takjub dan berkata “yang begini belum pernah kita lihat”
Refleksi
- ketika kita mengalami persoalan,pergumulan jangan pernah putus asa walau rintangan besar ada di depan kita.
- Punya inisiatif dalam melakukan sesuatu, dan mampu membuat terobosan baru ketika ada hambatan dan rintangan kita harus bijak untuk mengambil langkah yang tidak pernah menyurutkan semangat. Ketika 4 orang yang membawa si lumpuh tidak dapat menemui Yesus mereka membuka atap dan menurunkan si lumpuh.
- Perlunya kebersamaan dalam melakukan sesuatu, kesembuhan/pemulihan tidak dapat dialami oleh orang yang lumpuh ketika, dia tidak dibantu dengan 4 orang.bersama lebih baik daripada seorang diri.
- Iman yang sungguh dalam melakukan sesuatu, Yesus melihat iman mereka maka sebuah mujizat diberlakukan.
- Bangkit untuk menjadi berkat bagi banyak orang, apa yang di buat oleh Yesus dengan kehidupan orang lumpuh telah membuat orang pun berucap “yang begini belum pernah kita lihat”. Mampukah kita membuat hidup kita menjadi kesaksian bagi banyak orang sehingga orang mampu melihat karya nyata Kristus dalam sebuah keteladan yang menjadi berkat. Olehnya buat apa yang belum pernah dilihat orang untuk menjadi berkat, bukan menjadi batu sandungan.

KONSPIRASI TINGKAT TINGGI


Matius 28 : 11-15
Pengantar
Berita dalam Injil Matius dapat diterapkan pada 2 golongan kelompok utama :
1. Kepada Orang yang belum percaya
* orang Yahudi yang belum percaya : Injil ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias
yang telah lama mereka nantikan. kedatanganNya sudah dipersiapkan dengan seksama
di sepanjang sejarah dan kini keselamatan tersedia melalui Dia.
*bangsa bukan Yahudi yang belum percaya : pembebasan dari dosa dan segala
akibatnya juga berlaku bagi orang bukan Yahudi.Yesus adalah Juruselamat seluruh umat
manusia.Dia menyambut siapa saja yang menyatakan iman mereka kepadaNya.
2. Kepada Orang-orang Kristen.
* Injil ini akan memperlengkapi kita dengan ajaran dasar yang penting mengenai
kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus.
* Injil ini akan menunjukkan kepada kita nilai Perjanjian Lama (pengenapan PL :misl 1:22,23; 2:15,17,18,23; 4:14-16 dst)
*Injil ini akan menunjukkan perlunya hidup sesuai dengan hokum yang baru dan mencapai
standar moral yang tinggi
*Injil ini juga akan memperlihatkan kepada kita bagaimana harus hidup dengan sesame
*Injil ini mendorong kita untuk ikut ambil bagian dalam tugas menjalankan misi Kristus.
*Injil ini membangkitkan pengharapan kita akan kedatangan Yesus kembali.

Dalam Injil Matius Tuhan Yesus di gambarkan sebagai Mesias,Anak Daud, (istilah ini 8x disebutkan) Yesus juga digambarkan sebagai seOrang punya kekuasaan sebagai Raja baik pada masa penderitaanNya (26:53) dan sebagai Orang yang punya kekuasaan tertinggi sesudah kebangkitanNya, namun serentak dengan itu Matius juga menjukkan dengan jelas bahwa Yesus adalah Hamba Tuhan yang memikul kelemahan manusia (8:17) dan yang memperlakukan orang dengan lemah lembut (12:17-21).
Dalam kitab-kitab Injil hanya dlm Matius di dapati istilah ekklesia (gereja/jemaat 16:17-19;18:15-18). Menurut beberapa ahli/Teolog ini Injil ini dipandang sebagai buku yang menjadi acuan dan dasar bagi suatu jemaat yang sedang bertumbuh dan berkembang kearah institusianalisasi gereja.
Injil ini bertitik puncak pada salib dan kebangkitanNya serta pengutusan yang diberikan kepada para murid.
Bagian psl 28:11-15 (penjaga-penjaga di sogok), ayat ini di ikutsertakan disini untuk membantah sangkalan orang Yahudi tentang kebangkitan.
Ay 11 –segala yang terjadi =semua yang mereka alami dan lihat (band ay 2-4)
Ay 13 – satu-satunya cara kebohongan untuk menerangkan tentang kuburan kosong
Ay 14 – jika serdadu-serdadu/penjaga itu orang Roma, Pilatus mungkin telah menyerahkan tanggungjawab atas mereka kepada Mahkama Agama agar dapat dibujuk supaya mereka (serdadu) tidak mendapat ganjaran karena tidur sewaktu menjalankan tugas.
*Mahkamah Agama dalam PB mengacu pada pengadilan Yahudi tertinggi yang bersidang di Yerusalem.
Hegoumai darikata kerja “memimpin” dipakai untuk penguasa dalam arti umum dan secara khusus untuk wali negeri Roma di Yudea.Pejabat ini secara teknis ialah seorang procurator =wakil penguasa Roma, suatu istilah yang dipakai bagi bendaharawan propinsi atau bagi gubernur propinsi kelas tiga. Yudea di pimpin oleh seorang procurator/prefectus diantaranya Pilatus,Feliks dan Festus.

Refleksi
dengan uang orang dapat melakukan apa saja bahkan yang tidak berkenan kepada Tuhan. (Band Ibrani 13:5 ; I Timotius 3:3;6:10; II Timotius 3:2).
Kebenaran tidak dapat dibendung oleh apa sajapun
kebohongan /dusta awal kehancuran. (band Mazmur 40:5; Amsal 19:5; Amsal 29:12; Amos 2:4).

BERKAT BAGI YANG PERCAYA


Markus 6:1- 6a

Penyangkalan terakhir dialami Yesus di kota kelahiranNya dimana Ia tinggal kurang lebih 30 tahun lamanya. Di Nazaret Yesus masih diperbolehkan mengajar di sinagoge (rumah ibadat) setiap laki-laki Yahudi dapat di undang untuk memimpin kebaktian. Orang-orang Nazareth takjub mendengar khotbah Yesus (pengajaran Yesus baik bentuknya maupun isinya sangat mengesankan) namun demikian, keheranan orang banyak atas diri Yesus sama sekali tidak identik dengan kepercayaannya. Mereka bertanya-tanya apakah hakikat keistimewaanNya itu, apakah ciri dari karyaNya yang mereka kaitkan dengan hikmat dan kuasaNya. Yang mereka maksudkan agaknya ialah tanda-tanda mujizat yang telah diperbuatNya. Tetapi latar belakang sebagai seorang tukang kayu mengubah pandangan mereka tentang keistimewaan Yesus. Mereka begitu mengenal kehidupan keluarga Yesus. Pengenalan orang-orang Nazaret terhadap keluarga Yesus menjadi batu sandungan bagi mereka, untuk dapat menerima Yesus sebagai Mesias dan Tuhan. Hal inilah yang membawa kejatuhan bagi mereka. Reaksi yang ditunjukkan oleh penduduk kota kelahiranNya itu dilihat Yesus sebagai penegasan dari ayat 4. penegasan itu adalah suatu fakta bahwa di Nazaret Yesus memang tidak berbuat banyak, karena ketidak percayaan mereka. Ketidak percayaan mereka telah menutup berkat atas hidup mereka. Sebab hanya sambutan atas iman yang membuahkan keselamatan. Mujizat dalam hidup tidak dapat terjadi, jika orang menjadi kecewa karena Yesus dan tidak percaya padaNya.
Yesus pun menjadi heran atas ketidak percayaan mereka. Hanya orang yang percaya kepadaNya akan mendapat pertolongan ajaib dari Tuhan.

BERSAMA MENGHADAPI PERSOALAN


Bahan PA : II Korintus 1:12-2:4

Pengantar Surat II Korintus
Paulus,rasul Yesus Kristus mengirim surat kepada Allah di Korintus melalui sahabatnya Timotius (1:1).Paulus sangat berharap jemaat di Korintus memiliki pengharapan yang teguh manakala menghadapi penderitaan seperti yang dialami rasul (1:7),sebagai hamba Yesus Kristus yang giat memberitakan Injil. Paulus pun berharap bahwa hubungannya dengan jemaat Korintus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian. Rupanya hubungan mereka dalam ketegangan, ketegangan itu semakin meruncing ketika Paulus secara mendadak mengunjungi jemaat (I :15;2:5;7:12). Akar ketegangan mereka ialah adanya hasutan dari pihak luar yaitu orang Kristen keturunan Yahudi yang berasal dari Palestina (11:22) yang mengakui diri rasul (11:5,13; 12:11) dan mengangap diri paling layak karena memiliki surat pujian. Hal ini yang mendorong Paulus untuk mengunjungi langsung jemaat Korintus. Namun perkunjungan itu tidak membuahkan hasil. Itulah sebabnya Paulus menyebutkan pengalaman itu sebagai kunjungan yang mendukakan (2:1). Untuk itu Paulus tidak patah semangat ia pun menyuruh rekannya Titus untuk membawa suratnya kepada jemaat Korintus,surat yang ditulis dengan hati yang sesak dan cemas.

Garis besar isi
12-14 : paulus dan rekan bermegah karena hubungan dengan jemaat Korintus
di bangun dengan ketulusan dan kemurnian
15-16 : rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat sebelum dan sekembalinya
dari Makedonia, dengan maskud agar jemaat boleh menerima kasih
karunia, juga boleh memberikan pertolongan bagi perjalannya ke Yudea.
17-22 :Pernyataan paulus bahwa rencananya tidak serampangan/ragu-ragu
23-24 :Paulus senantiasa memanggil Allah sebagai saksi hidupnya termasuk
pelayanannya.
2:1-3 : duka jemaat juga duka Paulus, kegembiraan jemaat juga
kegembiraannya, karena itu ia memutuskan untuk mengunjungi jemaat
tidak dengan dukacita.
2:4 : cemas dan sedih saat menulis surat adalah wujud cinta kasih Paulus
kepada jemaat.

Kajian menurut Naskah
Kompeleksitas/kerumitan permasalahan yang terjadi dan dialami oleh jemaat Korintus mendapat perhatian khusus dari Paulus. Beberapa masalah yang menonjol munculnya kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan jemaat; hadirnya pengajar sesat mempengaruhi pertumbuhan iman jemaat; juga permasalahan lainnya yang ditimbulkan oleh lingkungan khususnya yang berkaitan dengan prilaku etik/moral jemaat. Upaya-upaya penyelesaian masalah telah dilakukan oleh Paulus dengan perkunjungan langsung dan juga melalui surat lewat peran Timotius dan Titus. Melalui pengagalan surat Paulus (2 Kor 1:12-2:4) Paulus dan rekan2nya hendak mengingatkan Jemaat agar relasi yang sudah terjalin baik yang dibangun atas dasar ketulusan,kemurnian dan oleh kekuatan kasih karunia diantara mereka, senantiasa dipahami dengan baik. Sebab hal itulah yang memegahkan mereka dihadapan Tuhan. Dengan kata lain Paulus juga bermaksud agar jemaat tetap merasakan kasih karunia itu dalam menghadapi permasalahan yang ada (ay 15-16). Hal itu juga berkaitan dengan adanya keragu-raguan jemaat terhadap pelayanan dan tindakan Paulus. (ay17). Paulus mengingatkan bahwa apa yang telah ia rencanakan tidak dilakukannya dengan serampangan atau juga ragu-ragu. Bagi Paulus pemberitaan tentang Injil dalah sesuatu yang pasti (“ya”), karena menyangkut janji-janji Allah yang pasti bagi mereka yang oleh Dia di teguhkan, diurapi dan dimeteraikan tanda miliknya atas kita dan memberikan Roh Kudus sebagai jaminan dari semua yang di janjikan (ay20-22)

Pesan Firman
-berhasil menyelesaikan masalah baik dalam pekerjaan /pelayanantergantung pada
sebuah kesungguhan, ketulusan dan kemurnian dan kerelaan yang didasarkan pada
kasih Allah
-mengambil langkah/bertindak dalam penyelesaian masalah tidak bisa dengan
serampangan ataupun keragu-raguan tapi dengan matang berdasarkan suatu
keyakinan akan janji dan penyertaan Allah.
-jangan membanggakan diri dan menjadi sombong dengan apa yang diraih.
-hubungan dengan sesama harus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian
-adanya kebersamaan dalam menghadapi permasalahan.

Jumat, 20 Februari 2009

Layakkah Engkau Marah !!!!


YUNUS 4 : 1-11
Pengantar kitab Yunus
Niniwe kata Ibrani nineweh (Yunani Nineue) menerjemahkan kata Asyur Ninue (babel kuno Ninuwa), salinan nama Nina dalam bhs sumer awal, nama dewi Isyatar yang di tulis dengan tanda berupa lukisan seekor ikan dalam kandungan. Menurut Kej 10:11 Ninewe dan kota-kota lain di utara didirikan oleh Nimrod (=mula-mula orang yang berkuasa di bumi,seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan Tuhan), sesudah meninggalkan Babel. Niniwe dilambangkan sebagai suatu kota yang besar, yang mengagumkan dari segi luas dan kemegahannya tetapi tidak diimbangi dengan akhlak dan moral penduduk,dimana penduduknya tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Tentara Niniwe terkenal sadis sebab laki-laki di siksa diatas tiang yang runcing ujungnya, dikuliti hidup-hidup atau di cungkil matanya atau di potong lengan dan hidungnya sedang perempuan dan anak-anak di jual dan dijadikan budak. Kota-kota yang direbut dimusnahkan menjadi debu. Yunus takut pergi ke Niniwe sebab saat itu Ninewe terkenal dengan julukan “kota darah” dan rajanya disebut “Raja Jarib” atau suka membunuh.Orang-orang Ninewe tidak mengenal belas kasihan.
Tarsis negeri yang kaya akan logam seperti perak (Yer 10:9),besi,timah putih,timah hitam (Yeh 27:12) yang di ekspor ke tempat-tempat seperti Yafo dan Tirus. Tarsis negeri yang kaya mineral.di daerah ini Yunus berniat melarikan diri dari panggilan Tuhan.
Kajian Menurut Naskah
Pandangan Yunus tentang Niniwe, mewakili kalangan tertentu yang begitu kuat di Israel terhadap bangsa-bangsa lain. Khususnya pandangan tentang siapakah yang layak menerima pengampunan dan siapa yang tidak.Diantara mereka yang kental pemahaman bahwa Israel harus menjadi terang dan berkat bagi bangsa-bangsa, menjadi pembawa berita tentang Yahwe atau Allah yeng membebaskan dengan kuasaNya yang besar kepada Israel. Itu juga yang akan diperbuatNya bagi bangsa-bangsa yang mengandalkanNya,sebagaimana YUnus yang dipanggil untuk menyampaikan berita kehancuran bagi Ninewe. Namun konsep misi Israel ini menjadi sempit tatkala Israel mendengar bahwa bangsa-bangsa lain yang menerima kabar itu bersedia hidup dalam pertobatan. Kalangan ini seakan-akan tidak dapat menerima bilamana bangsa-bangsa lain itu bertobat dan menerima belas kasihan dan pengampunan Allah. Itu nampak dari respon Yunus ketika mengetahui bahwa Tuhan membatalkan hukuman kepada Niniwe (psl 4:2).Yunus tidak dapat menerimanya, yang layak bertobat dan hidup baru hanyalah Israel,sedangkan yang lain tidak.
Layakkah engkau marah ? itu pertanyaan Tuhan bagi Yunus. Apa yang dibuat Tuhan terhadap Yunus melalui tumbuhnya pohon jarak yang melindungi ia dari terik matahari dan hanya beberapa jam kemudian menjadi layu, dimaksudkan sebagai koreksi terhadap pemahaman misi yang sempit. Koreksi ini juga bertujuan untuk mengigatkan hubungan antar sesama suku dan kaun di Israel.
Keselamatan yang ditawarkan Tuhan secara universal, yang berlaku bagi segala bangsa, suku dan siapapun yang mau bertobat dan berbalik kepada Allah.

Pesan Firman
bahwa kasih sayang dan pengampunan Allah tidak dapat dibatasi oleh manusuia. Manusia seringkali terbatas dalam melihat dirinya dan orang lain tetapi Allah sesungguhnya tidak terbatas. Ia melampaui pemahaman-pemahaman dan pandangan2 yang ada pada kita, yang mungkin dipengaruhi oleh komunitas dimana kita hidup.
seorang utusan Tuhan, pelayan Tuhan atau anak-anak Tuhan yang berkarya dan melakukan tugas panggilannya senantiasa menyadari bahwa tidak mempunyai hak untuk mengatur Tuhan yang memanggilnya.semua kita harus taat pada panggilan/pengutusan Tuhan bagi kita,kita tidak boleh menetapkan hasilnya, sebab hasilnya ada di tangan Tuhan.
perbedaan apapun baik suku,ras,status social dll tidak boleh membatasi usaha untuk menyampaikan kabar sukacita.
Manusia sering kecewa/marah karena apa yang boleh dialaminya, karena apa yang Tuhan buat, yang dalam pandangan kita menyakitkan,mengecewakan, tidak sesuai harapan, tapi kata Tuhan “Layakkah engkau marah?”