Bahan PA : II Korintus 1:12-2:4
Pengantar Surat II Korintus
Paulus,rasul Yesus Kristus mengirim surat kepada Allah di Korintus melalui sahabatnya Timotius (1:1).Paulus sangat berharap jemaat di Korintus memiliki pengharapan yang teguh manakala menghadapi penderitaan seperti yang dialami rasul (1:7),sebagai hamba Yesus Kristus yang giat memberitakan Injil. Paulus pun berharap bahwa hubungannya dengan jemaat Korintus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian. Rupanya hubungan mereka dalam ketegangan, ketegangan itu semakin meruncing ketika Paulus secara mendadak mengunjungi jemaat (I :15;2:5;7:12). Akar ketegangan mereka ialah adanya hasutan dari pihak luar yaitu orang Kristen keturunan Yahudi yang berasal dari Palestina (11:22) yang mengakui diri rasul (11:5,13; 12:11) dan mengangap diri paling layak karena memiliki surat pujian. Hal ini yang mendorong Paulus untuk mengunjungi langsung jemaat Korintus. Namun perkunjungan itu tidak membuahkan hasil. Itulah sebabnya Paulus menyebutkan pengalaman itu sebagai kunjungan yang mendukakan (2:1). Untuk itu Paulus tidak patah semangat ia pun menyuruh rekannya Titus untuk membawa suratnya kepada jemaat Korintus,surat yang ditulis dengan hati yang sesak dan cemas.
Garis besar isi
12-14 : paulus dan rekan bermegah karena hubungan dengan jemaat Korintus
di bangun dengan ketulusan dan kemurnian
15-16 : rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat sebelum dan sekembalinya
dari Makedonia, dengan maskud agar jemaat boleh menerima kasih
karunia, juga boleh memberikan pertolongan bagi perjalannya ke Yudea.
17-22 :Pernyataan paulus bahwa rencananya tidak serampangan/ragu-ragu
23-24 :Paulus senantiasa memanggil Allah sebagai saksi hidupnya termasuk
pelayanannya.
2:1-3 : duka jemaat juga duka Paulus, kegembiraan jemaat juga
kegembiraannya, karena itu ia memutuskan untuk mengunjungi jemaat
tidak dengan dukacita.
2:4 : cemas dan sedih saat menulis surat adalah wujud cinta kasih Paulus
kepada jemaat.
Kajian menurut Naskah
Kompeleksitas/kerumitan permasalahan yang terjadi dan dialami oleh jemaat Korintus mendapat perhatian khusus dari Paulus. Beberapa masalah yang menonjol munculnya kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan jemaat; hadirnya pengajar sesat mempengaruhi pertumbuhan iman jemaat; juga permasalahan lainnya yang ditimbulkan oleh lingkungan khususnya yang berkaitan dengan prilaku etik/moral jemaat. Upaya-upaya penyelesaian masalah telah dilakukan oleh Paulus dengan perkunjungan langsung dan juga melalui surat lewat peran Timotius dan Titus. Melalui pengagalan surat Paulus (2 Kor 1:12-2:4) Paulus dan rekan2nya hendak mengingatkan Jemaat agar relasi yang sudah terjalin baik yang dibangun atas dasar ketulusan,kemurnian dan oleh kekuatan kasih karunia diantara mereka, senantiasa dipahami dengan baik. Sebab hal itulah yang memegahkan mereka dihadapan Tuhan. Dengan kata lain Paulus juga bermaksud agar jemaat tetap merasakan kasih karunia itu dalam menghadapi permasalahan yang ada (ay 15-16). Hal itu juga berkaitan dengan adanya keragu-raguan jemaat terhadap pelayanan dan tindakan Paulus. (ay17). Paulus mengingatkan bahwa apa yang telah ia rencanakan tidak dilakukannya dengan serampangan atau juga ragu-ragu. Bagi Paulus pemberitaan tentang Injil dalah sesuatu yang pasti (“ya”), karena menyangkut janji-janji Allah yang pasti bagi mereka yang oleh Dia di teguhkan, diurapi dan dimeteraikan tanda miliknya atas kita dan memberikan Roh Kudus sebagai jaminan dari semua yang di janjikan (ay20-22)
Pesan Firman
-berhasil menyelesaikan masalah baik dalam pekerjaan /pelayanantergantung pada
sebuah kesungguhan, ketulusan dan kemurnian dan kerelaan yang didasarkan pada
kasih Allah
-mengambil langkah/bertindak dalam penyelesaian masalah tidak bisa dengan
serampangan ataupun keragu-raguan tapi dengan matang berdasarkan suatu
keyakinan akan janji dan penyertaan Allah.
-jangan membanggakan diri dan menjadi sombong dengan apa yang diraih.
-hubungan dengan sesama harus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian
-adanya kebersamaan dalam menghadapi permasalahan.
Pengantar Surat II Korintus
Paulus,rasul Yesus Kristus mengirim surat kepada Allah di Korintus melalui sahabatnya Timotius (1:1).Paulus sangat berharap jemaat di Korintus memiliki pengharapan yang teguh manakala menghadapi penderitaan seperti yang dialami rasul (1:7),sebagai hamba Yesus Kristus yang giat memberitakan Injil. Paulus pun berharap bahwa hubungannya dengan jemaat Korintus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian. Rupanya hubungan mereka dalam ketegangan, ketegangan itu semakin meruncing ketika Paulus secara mendadak mengunjungi jemaat (I :15;2:5;7:12). Akar ketegangan mereka ialah adanya hasutan dari pihak luar yaitu orang Kristen keturunan Yahudi yang berasal dari Palestina (11:22) yang mengakui diri rasul (11:5,13; 12:11) dan mengangap diri paling layak karena memiliki surat pujian. Hal ini yang mendorong Paulus untuk mengunjungi langsung jemaat Korintus. Namun perkunjungan itu tidak membuahkan hasil. Itulah sebabnya Paulus menyebutkan pengalaman itu sebagai kunjungan yang mendukakan (2:1). Untuk itu Paulus tidak patah semangat ia pun menyuruh rekannya Titus untuk membawa suratnya kepada jemaat Korintus,surat yang ditulis dengan hati yang sesak dan cemas.
Garis besar isi
12-14 : paulus dan rekan bermegah karena hubungan dengan jemaat Korintus
di bangun dengan ketulusan dan kemurnian
15-16 : rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat sebelum dan sekembalinya
dari Makedonia, dengan maskud agar jemaat boleh menerima kasih
karunia, juga boleh memberikan pertolongan bagi perjalannya ke Yudea.
17-22 :Pernyataan paulus bahwa rencananya tidak serampangan/ragu-ragu
23-24 :Paulus senantiasa memanggil Allah sebagai saksi hidupnya termasuk
pelayanannya.
2:1-3 : duka jemaat juga duka Paulus, kegembiraan jemaat juga
kegembiraannya, karena itu ia memutuskan untuk mengunjungi jemaat
tidak dengan dukacita.
2:4 : cemas dan sedih saat menulis surat adalah wujud cinta kasih Paulus
kepada jemaat.
Kajian menurut Naskah
Kompeleksitas/kerumitan permasalahan yang terjadi dan dialami oleh jemaat Korintus mendapat perhatian khusus dari Paulus. Beberapa masalah yang menonjol munculnya kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan jemaat; hadirnya pengajar sesat mempengaruhi pertumbuhan iman jemaat; juga permasalahan lainnya yang ditimbulkan oleh lingkungan khususnya yang berkaitan dengan prilaku etik/moral jemaat. Upaya-upaya penyelesaian masalah telah dilakukan oleh Paulus dengan perkunjungan langsung dan juga melalui surat lewat peran Timotius dan Titus. Melalui pengagalan surat Paulus (2 Kor 1:12-2:4) Paulus dan rekan2nya hendak mengingatkan Jemaat agar relasi yang sudah terjalin baik yang dibangun atas dasar ketulusan,kemurnian dan oleh kekuatan kasih karunia diantara mereka, senantiasa dipahami dengan baik. Sebab hal itulah yang memegahkan mereka dihadapan Tuhan. Dengan kata lain Paulus juga bermaksud agar jemaat tetap merasakan kasih karunia itu dalam menghadapi permasalahan yang ada (ay 15-16). Hal itu juga berkaitan dengan adanya keragu-raguan jemaat terhadap pelayanan dan tindakan Paulus. (ay17). Paulus mengingatkan bahwa apa yang telah ia rencanakan tidak dilakukannya dengan serampangan atau juga ragu-ragu. Bagi Paulus pemberitaan tentang Injil dalah sesuatu yang pasti (“ya”), karena menyangkut janji-janji Allah yang pasti bagi mereka yang oleh Dia di teguhkan, diurapi dan dimeteraikan tanda miliknya atas kita dan memberikan Roh Kudus sebagai jaminan dari semua yang di janjikan (ay20-22)
Pesan Firman
-berhasil menyelesaikan masalah baik dalam pekerjaan /pelayanantergantung pada
sebuah kesungguhan, ketulusan dan kemurnian dan kerelaan yang didasarkan pada
kasih Allah
-mengambil langkah/bertindak dalam penyelesaian masalah tidak bisa dengan
serampangan ataupun keragu-raguan tapi dengan matang berdasarkan suatu
keyakinan akan janji dan penyertaan Allah.
-jangan membanggakan diri dan menjadi sombong dengan apa yang diraih.
-hubungan dengan sesama harus dilandasi dengan ketulusan dan kemurnian
-adanya kebersamaan dalam menghadapi permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar