Tia-Dhea-Ray

Tia-Dhea-Ray

Sabtu, 16 Mei 2009

IMAN YANG MENYEMBUHKAN


LUKAS 8 : 40-56

Injil Lukas adalah salah satu Kitab Injil yang dikelompokkan dalam apa yang disebut Injil Sinoptik (Matius,Markus,Lukas) sebut sinoptik karena bila kita membaca ketiga kitab ini, kita akan menemukan persamaan yang besar dan penceritaan tentang pelayanan Yesus sekalipun ada perbedaan-perbedaannya.
Penulis Injil ini bernama Lukas,seorang tabib (dokter) yang menjadi teman sekerja rasul Paulus dalam perjalanan pekabaran Injil (kolose 4:14; filemon ayat 24). Dalam Lukas 1:1 Injil Lukas ditujukan kepada Teofilus yang mulia, ini menunjuk pada seorang pembesar atau pejabat yang mengasihi Tuhan Allah. Nama ini juga dihubung-hubungkan dengan suatu wilayah di Anthiokia, yang penduduknya berkelimpahan secara materi.
Keseluruhan cerita dalam Injil Lukas ini,tema yang sering dijumpai adalah kasih Yesus yang
Menyelamatkan orang-orang berdosa,miskin dan tersisihkan.
Keprihatinan Lukas terhadap masalah kesenjangan social yang cukup mencolok pada zamannya telah mendorong ia untuk mengumpulkan banyak cerita,terutama tentang pelayanan Yesus kepada orang-orang yang lemah dan lapisan bawah yang tidak berdaya.

Pasal 8:40-56 ini memuat dua cerita tentang dua mujizat yang jalin-menjalin:penyembuhan seorang perempuan yang telah sakit pendarahan 12 tahun lamanya,dan kesembuhan/pembangkitan seorang gadis yang mati pada usia 12 tahun.
Pada waktu Yesus dan murid-muridNya dari daerah orang-orang Gerasa (ay 26,27) ke pantai barat Danau Galilea. Disana banyak orang yang sedang menantikanNya, salah seorang dari Yairus jabatannya ialah kepala rumah ibadat atau sinagoge yaitu sorang yang mengawasi segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah ibadat, jabatan kepala rumah ibadat itu sangat dihargai,biasanya seorang yang berada/kaya.langkah Yesus untuk memberikan pertolongan kepada anak tungal Yairus, dihentikan dan dilambat-lambatkan oleh suatu “inseden” yang ditimbukan oleh seorang perempuan yang sakit penderahan selama 12 tahun yang telah berusaha mengabiskan segala miliknya tetapi tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun,malah bertambah parah,agaknya perempuan itu telah mendengar tentang Yesus dan ia berkeyakinan asal ku jamah saja jubahNya aku akan sembuh (band Markus 5:21-43). Menurut hukum agama pada waktu itu perempuan itu dianggap najis,karena penyakitnya,itulah sebab itu ia tidak berani muncul depan umum menghadap Yesus, diam-diam dalam keyakinannya iamendesak dari belakang dan menyentuh “punca” atau “jumbai” jubah Yesus dan seketika itu juga ia sembuh, dan Yesus mengetahui hal itu ia menyatakan bahwa ada”tenaga”keluar dari padaNya, disini bukan berarti magic (ilmu sakti) karena perempuan itu sembuh bukan karena penyentuhan itu,seakan-akan karena itu secara otomatis mengalir kekuatan dari Yesus kepada perempuan itu.Dalam ayat 48 Yesus menekankan tentang iman, perempuan itu begitu percaya bahwa Yesus dapat menolongnya dan menurut Yesus itu sudah cukup, kepercayaannya (imannya) telah menyelamatkan dia.
Ayat 49-56 ada kabar dating dari rumah Yairus bahwa anak gadisnya terlambat mendapat pertolongan ia sudah mati, dan jawaban Yesus dalam ayat 50 mendorong Yairus untuk tetap percaya bahwa bagi Allah segala-galanya adalah mungkin. Ini sebuah perjuangan yang hebat secara logika dan kenyataan anaknya sudah mati tetapi ia diajak untuk mempercayai sesuatu yang mustahil bagi manusia. Dan ketika mereka sampai kerumah Yairus semua orang meratapi anak itu dan Yesus berkata jangan menangis ia tidak mati tapi tidur, semua orang menertawainya. Yesus mengatakan anak itu tidur menurut Dr B J Boland penafsir ini menjelaskan : 1. khususnya berhubungan dengan konteks ini Yesus tau kematian itu hanya sementara dan akan berlalu dengan segera,sebab gadis itu akan dibangkitkan. 2. dengan kata tidur dan mujizat yang mengikutinya Yesus mau menegaskan bahwa kematian memanglah suatu kenyataan tetapi bukan kata terakhir,bukan kekuasaan yang tidak terkalahkan yang membuat kita tunduk dan berkata”apa boleh buat” ,ternyata kekuasaan Allah dan kasihNya lebih kuat dari kekuasaan maut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar